Oleh : Doni Wicaksono )*

Di tengah era transformasi global dan tuntutan zaman yang semakin kompleks, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi agenda strategis yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Indonesia, dengan bonus demografi yang besar dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, memiliki peluang emas untuk melompat jauh ke depan. Namun, semua potensi ini hanya dapat diraih jika SDM Indonesia memiliki kualitas, karakter, dan kapasitas yang mumpuni. Menjawab tantangan tersebut, pemerintah kini menargetkan pembentukan ratusan Sekolah Rakyat setiap tahun, yang merupakan sebuah langkah visioner dan berani yang pantas mendapat apresiasi luas.

Sekolah Rakyat ini dirancang untuk menjangkau masyarakat yang selama ini berada di pinggiran akses pendidikan formal baik secara geografis, sosial, maupun ekonomi. Di tengah berbagai tantangan pemerataan pendidikan, kehadiran Sekolah Rakyat menjadi solusi konkret yang menjanjikan. Pemerintah memahami bahwa tak cukup hanya membangun gedung sekolah; yang dibutuhkan adalah sistem pendidikan yang hidup, relevan, dan merangkul keberagaman kondisi anak bangsa.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono mengatakan, saat ini proses pembangunan Sekolah Rakyat tengah berlangsung di atas lahan yang telah diusulkan oleh pemerintah daerah. Proyek ini merupakan bagian dari upaya bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperluas akses pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh Indonesia. Setiap pemerintah daerah memiliki peluang dan tanggung jawab yang sama untuk mengusulkan lahan yang layak sebagai lokasi pembangunan fasilitas pendidikan baru. Usulan tersebut menjadi langkah strategis dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Target pemerintah untuk membentuk ratusan Sekolah Rakyat setiap tahun mencerminkan komitmen kuat terhadap pengembangan SDM unggul. Ini bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi ruang alternatif yang mampu mencetak generasi pembelajar seumur hidup, kritis, kreatif, dan berkarakter. Melalui pendekatan yang berbasis pada kebutuhan dan potensi lokal, para peserta didik tidak hanya diajarkan kurikulum standar, tetapi juga dibekali dengan keterampilan hidup, pengetahuan budaya, literasi digital, dan nilai-nilai kebangsaan. Ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan transformatif berbasis nilai Pancasila yang memberdayakan.

Salah satu kekuatan utama dari Sekolah Rakyat adalah fleksibilitasnya. Fleksibilitas ini memungkinkan pendidikan hadir di mana pun dan kapan pun dibutuhkan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dari pendidik lokal, tokoh adat, hingga relawan penggerak literasi, Sekolah Rakyat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama atas pendidikan generasi muda.

Lebih jauh lagi, inisiatif ini juga merupakan refleksi dari semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa. Pemerintah tidak bekerja sendiri. Lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan tokoh masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam mendukung lahirnya dan berkembangnya Sekolah Rakyat. Dengan model kolaboratif ini, pendidikan tetap menjadi tanggung jawab utama negara, namun didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakat. Ini juga menjadi jalan untuk memperkuat modal sosial dan membangun kepercayaan antara pemerintah dan rakyat.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Provinsi Lampung terus mematangkan persiapan sumber daya manusia (SDM) guna menunjang operasional Sekolah Rakyat yang segera diluncurkan. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Americo, mengatakan saat ini pihaknya telah mengajukan delapan calon kepala sekolah untuk mengikuti seleksi dan uji kompetensi di tingkat kementerian. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Lampung dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil atau kurang terlayani.

Dalam konteks pembangunan jangka panjang, Sekolah Rakyat dapat menjadi fondasi penting bagi transformasi sosial. Pendidikan yang bermutu dan merata akan melahirkan warga negara yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing. Generasi inilah yang kelak akan mengisi berbagai sektor strategis dari pertanian hingga teknologi, dari pelayanan publik hingga kewirausahaan dengan pendekatan yang inovatif dan beretika. Sekolah Rakyat, dengan segala kesederhanaannya, menyimpan potensi luar biasa sebagai inkubator SDM unggul yang siap menghadapi tantangan lokal dan global.

Tentu, realisasi target ini tidak bebas dari tantangan. Dari sisi anggaran, manajemen, hingga kualitas pengajar, semuanya memerlukan perhatian dan kerja keras. Namun semangat perubahan sudah terlihat jelas. Pemerintah menunjukkan keseriusan melalui kebijakan afirmatif, pelatihan pendidik, serta penyediaan sarana dan prasarana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Dengan pengawasan yang ketat dan evaluasi berkelanjutan, Sekolah Rakyat berpeluang tumbuh menjadi model pendidikan alternatif yang tidak kalah berkualitas dibandingkan sekolah formal.

Di masa depan, Sekolah Rakyat dapat menjadi simbol kemajuan pendidikan Indonesia yang lebih merata, adil, dan manusiawi. Sebuah gerakan pendidikan yang menjangkau semua lapisan masyarakat dan mengangkat harkat setiap anak bangsa tanpa memandang latar belakang. Pemerintah telah menyalakan obor perubahan. Tugas kita bersama untuk menjaga nyalanya tetap hidup dan membesar, menerangi jalan menuju Indonesia Emas 2045 yang diisi oleh SDM yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan spiritual.

)* Penulis adalah pengamat kebijakan publik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *