Jakarta – Pemerintah terus memperkuat komitmen dalam membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing melalui program unggulan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dipandang bukan sekadar bantuan sosial, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa gagasan MBG berasal dari keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi dan stunting di berbagai daerah. Dalam setiap kunjungan, Presiden Prabowo sering melihat anak-anak yang tampak jauh lebih muda dari usia sebenarnya akibat kemiskinan dan keterbatasan asupan makanan.

“Program ini bukan hanya soal makanan, tetapi merupakan wujud nyata investasi negara dalam membangun generasi sehat dan berkualitas,” tegas Prabowo.

“Setiap kali saya datang ke sebuah desa, saya disambut anak-anak yang berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan. Saya sering berbicara dengan mereka. Saya tanya usia mereka, dan saya sering terkejut. Anak laki-laki kecil yang saya kira berumur empat tahun ternyata berumur sepuluh tahun. Anak perempuan yang saya kira berusia lima tahun, ternyata sudah sebelas tahun. Saat itulah saya melihat langsung, dengan mata kepala sendiri, stunting, kekurangan gizi, dan kemiskinan,” tambah Presiden Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa program makan bergizi telah diterapkan di berbagai negara seperti India dan Brasil, yang terbukti membawa dampak sosial dan ekonomi positif. Ia menilai Indonesia memiliki kemampuan dan keberanian untuk melakukan hal serupa, sebagai bentuk keberpihakan terhadap anak-anak dan masa depan bangsa.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Komisi IX, Lucy Kurniasari, dalam sosialisasi program MBG di Kota Depok menegaskan bahwa program ini mempunyai tujuan besar.

“Program ini ingin memastikan anak-anak penerima manfaat menjadi generasi yang cerdas dan unggul, bukan menjadi beban demografi. Karena itu, penting bagi kita memastikan makanan yang diberikan bergizi seimbang, ada karbohidrat, protein, buah, dan sayur,” jelasnya.

Di tingkat daerah, program MBG juga mendapat dukungan penuh. Anggota DPRD Kutai Kartanegara, Abdul Rasyid, berpendapat bahwa kualitas generasi muda ditentukan oleh asupan gizi yang mereka dapatkan sejak usia dini. Anak-anak dengan gizi seimbang memiliki daya tahan tubuh lebih baik, kemampuan berpikir yang tajam, dan semangat belajar yang tinggi.

“Kalau kita ingin bicara tentang masa depan Indonesia, maka yang harus kita siapkan adalah generasi mudanya gizi, pendidikan, dan kesehatan adalah fondasi utama,” ungkapnya.

Ia juga menilai, MBG mampu menjadi solusi konkret dalam menekan angka stunting dan masalah kekurangan gizi yang masih menjadi tantangan di beberapa daerah. Dengan pemenuhan gizi yang baik, anak-anak akan tumbuh lebih sehat, produktif, dan berpotensi menjadi generasi unggul di masa depan.

“Ketika gizi anak terpenuhi, prestasi belajar juga meningkat. Anak-anak jadi lebih fokus, aktif, dan kreatif di sekolah. Dampaknya bukan hanya pada individu, tapi juga pada kemajuan bangsa,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *